Dua Dunia

Ini adalah novelku yang pertama. Enjoy...

Saturday, June 18, 2005

BAB 21 HARDI

Malam itu aku terbangun di tengah malam. Dengan mata yang sebenarnya masih
mengantuk aku bangun. Aku haus sekali. Langsung aku bergerak ke arah dapur untuk
mengambil air minum. Kulihat Mama tertidur tertelingkup di dapur. Mengapa Mama
tidak tidur di kamar, pikirku. Kusentuh pundak Mama dan ia terbangun.

“Kok nggak tidur di kamar Ma?”
“Mama sedang menunggu Papamu, sayang.”
“Loh, memang Papa belum pulang?” tanyaku dengan sedikit terbengong.
“Iya, Papa belum pulang.”
“Papa ke mana yah?Nggak diculik orang jahat kan Ma?”
“Nggak sayang, mungkin ia harus lembur di kantornya.”
“Tapi ini kan sudah malam sekali,” aku berusaha memeras otak untuk memahami cara orang dewasa bekerja, yang kadang harus sampai larut malam, sesuatu yang sangat sulit dimengerti dengan pikiran seorang anak kecil.
“Mungkin Papa tidur di kantor.”
“Kalau begitu aku mau menemani Mama.”
“Jangan, nanti kamu terlambat bangun besok,
kamu kan harus sekolah.”
“Nggak, aku mau menemani Mama, aku tidur di sini saja sama Mama.”
Dan Papa tidak pulang ke rumah malam itu.

Yah, papa tidak pulang malam itu. Itulah awal keretakan rumah tangga kami. Tak lama berselang papa pun meninggalkan kami, kawin dengan wanita lain. Dan akulah yang menjadi pengganti papa bagi mama. Aku tahu bahwa aku tidak bisa menggantikan papa seutuhnya, hanya saja paling tidak aku menjadi pelipur lara bagi mama. Aku tidak boleh menyakiti mama.

Ia hanya memiliki diriku seorang.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

You have an outstanding good and well structured site. I enjoyed browsing through it » »

9:56 PM  

Post a Comment

<< Home