Dua Dunia

Ini adalah novelku yang pertama. Enjoy...

Monday, June 06, 2005

BAB 15 DWINA

Obatku sudah hampir habis. Sore esok aku harus membuat janji dengan dokter. Ah, ke dokter lagi, ke dokter lagi. Paling tidak masih empat bulan lagi. Masih lama. Bosan aku makan obat terus. Warna-warni obat-obatku yang seperti permen tidak menolong. Tetap saja itu obat. Tablet salut gula juga tidak banyak menolong. Memangnya aku anak kecil yang bisa ditipu kalau itu permen. Kadang kala aku berpikir apakah temuan teknologi farmasi seperti itu benar-benar berguna.

“Dok, ini Dwina.”
“Ya, Dwina, obatmu sudah habis yah...,” terdengar suara yang manis di ujung telepon.
“Iya nih dok, udah bosan nih makan obat melulu.”
“Dwina, yang sabar nak.”
“Tapi sudah jenuh dok.”
“Kamu harus sembuh. Ingat orang-orang yang menyayangimu,” bujuknya seperti seorang ayah yang sedang membujuk anaknya.
“Nggak ada yang sayang padaku dok.”
“Jangan bilang begitu, kedua orang tuamu masih menyayangimu.”
“Ah, itu sih karena kewajiban saja dok. Takut dilaknat Tuhan karena menelantarkan anak. Mereka tidak menyayangiku karena mereka benar-benar sayang. Cuma terpaksa karena aku mbrojol keluar dari rahim ibuku.”
“Hei, jangan bicara begitu, nanti kualat lho,” katanya bernada tegas.
Iya, satu-satunya hal yang membuat aku tidak berani terang-terangan menghujat kedua orang tuaku hanyalah takut dilaknat Yang Maha Kuasa.
“Besok, kita ketemu jam lima sore yah,” nadanya masih nada membujuk.
“Ya dok, dokter sudah rindu sama aku yang manis ini yah.”
“Ah kamu ini, istriku jauh lebih cantik darimu, anak kecil.”
“Siapa bilang aku ini anak kecil!” kataku sengit.
“OK sampai besok yah, masih ada pasien nih.”

Uh, dokter! Aku selalu dianggap seorang anak kecil. Mengapa ia tidak bisa menganggap aku sebagai seorang wanita dewasa. WANITA! Yang lengkap, bukan lagi anak kecil berdada rata. Sudah mahasiswa gini masih dianggap anak kecil. Memang sih, ia sangat telaten. Ia selalu sabar mendengarkan semua keluhanku. Tapi ya itu, ia sok jadi orang tua bagiku. Bedanya cuma ia jauh lebih perhatian dari orang tua asliku. Jauh!

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Cool blog, interesting information... Keep it UP » » »

2:53 AM  

Post a Comment

<< Home